CERDAS BAHASA CERDAS KOMUNIKASI
PENDAHULUAN
Sesuai dengan judulnya “CBCK” maka tulisan ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu bagian Cerdas Bahasa dan bagian Cerdas Komunikasi yang
akan diuraikan satu per satu di bawah ini. Perlu saya tambahkan bahwa Cerdas
Bahasa akan diuraikan dalam bentuk ekspositori dan pemaparan. Sedangkan, Cerdas
Komunikasi akan saya uraikan dalam bentuk argumentasi. Bagaikan dua
sisi mata uang, baik Cerdas Bahasa maupun Cerdas Komunikasi keduanya sama-sama
memiliki peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita di dunia
ini.
CERDAS
BAHASA
Cerdas
Bahasa sama dengan kemahiran atau kefasihan berbahasa. Cerdas bahasa bisa juga disebut sebagai
hard skill, yaitu
pengetahuan yang bisa diidentifikasi secara cepat atau dalam waktu yang relatif
singkat seperti melalui test pengetahuan. Melalui test pengetahuan, kecerdasan
seseorang tentang pengetahuan atau hard skill seseorang akan segera
diketahui.
Cerdas Bahasa juga
dapat ditunjukkan dengan performansi yang merupakan perwujudan dari strategi
belajar yaitu sosio afektive, sikap sosial. Performansi dalam Cerdas Bahasa tidak
dapat dipisahkan dari profisiensi. Profisiensi merupakan Istilah lain dari Cerdas bahasa yang merupakan kata serapan
dari Bahasa Inggris, yaitu Profisience.
Menurut salah satu teori CB digolongkan menjadi 4 level, yaitu level Pemula (Novice),
Dasar (Intermediet), Lanjut (Advanced), dan Unggul (Superior).
Tahap Pemula (Novice), tahap
Novice merupakan tahap
bagi para pemula atau beginner, yang
mana level ini merupakan level terendah dari level kefasihan berbahasa. level ini terbagi atas tiga sub-level yaitu :
·
Low
(Rendah)
: Seseorang dikatakan berada pada
tingkat ini jika dia mampu membuat kata-kata yang masih terpotong-potong, masih banyaknya
pengulangan kata, jeda yang panjang dan interferensi bahasa pertama (bahasa
ibu).
·
Middle
(Sedang) : Memiliki ciri-ciri yang hampir sama seperti tingkat low
novice.
·
High
(Tinggi) : Sub-level ini merupakan sub-level tertinggi di tahap Pemula ditandai dengan kemampuan membuat
kata-kata yang masih terpotong-potong, serta telah memiliki kemampuan narasi
dan deskripsi secara garis besar.
Tahap Dasar / Menengah (Intermediet) tahap
ini merupakan level kedua dalam
level kemahiran berbahasa. level ini terbagi atas tiga sub-level yaitu :
·
Low
(Rendah) : Ditandai
dengan kemampuan seseorang membuat deskripsi yang sederhana.
·
Middle (tengah)
:
Mampu membuat deskrispsi berupa kalimat-kalimat yang
masih terpisah / belum menyatu.
·
High (tinggi)
: Seseorang dikatakan memiliki kemampuan high
intermediet jika ia mampu membuat
deskripsi dengan kalimat yang menyatu.
Tahap lanjut (Advanced) pada level ini hanya terbagi atas dua sub-level yaitu :
·
Ordinary
Advanced : Seseorang berada pada tingkat ordinary advanced jika mempunyai
ciri-ciri lancar dalam berucap, mampu mengatasi kesulitan meskipun
sekali-sekali ada jeda, adanya peningkatan profisiensi yang jelas, serta
kemampuan narasi dan deskripsi yang mendetail.
·
Advanced plus memiliki ciri-ciri : Mampu menggunakan tata bahasa dan kosakata yang cenderung
akurat pada bahasanya, bersikap kritis terhadap penggunaan bahasa di lingkungannya
dan ada rasa percaya diri saat berbahasa menggunakan bahasa resmi / bahasa yang
dipelajari.
Tingkatan terakhir atau yang paling tinggi dalam level
kemahiran berbahasa adalah Tahap Hebat, Unggul (Superior).
Level ini tidak terbagi kedalam beberapa sub-level, hanya level superior. seseorang dikatakan berada pada tahap superior jika ia mampu berdebat dengan
jelas dan tegas, juga mengutamakan gagasan dengan detail-detail argumen dan mampu memainkan strategi komunikatif
dalam bertutur, berceramah , berpidato dengan retorika (Eloquent languages).
Setiap
matakuliah tentu memiliki tujuan, begitu juga dengan matakuliah Bahasa
Indonesia Baku di STBA Yapari-ABA. Dalam
kaitannya dengan tingkatan kemahiran berbahasa, tujuan perkuliahan Bahasa
Indonesia baku di STBA Yapari ABA Bandung tentu saja tidak mencakup 4 level
tersebut, Tujuannya tentu saja hanya mencakup pada level advanced yaitu advanced plus dan superior.
CERDAS KOMUNIKASI
Cerdas Komunikasi termasuk Soft Skill. Soft Skill memiliki pengertian aneka macam kemampuan manusia yang
tidak bisa diidentifikasi secara langsung. Soft skill
dapat diidentifikasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam kurun waktu
minimal tiga bulan. Salah satu contoh Soft skill adalah sikap tanggung jawab.
Pada dasar nya kemampuan soft skill terbagi atas tiga yaitu Intelligence Quotients (IQ), Emotion and Spiritual
Quotient (ESQ), dan yang terakhir
Communication Intelligence Quotent (CIQ).
Intelligence Quotients (IQ) ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan
memecahkan masalah, belajar, pemahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan
yang lainnya. IQ sendiri memiliki beberapa level atau tingkatan dari yang
paling rendah (idiot) sampai yang paling tinggi (super jenius).
Konon katanya, kalau tidak salah
uraian levelnya sebagai berikut :
< 60 =
idiot
60-80 =
pra cerdas
80 – 100 =
cerdas
100-120 =
jenius
>120 =
super jenius
Berikut saya kemukakan beberapa
orang jenius yang ada didunia ini :
1.
John F. Kennedy orang yang memiliki kemampuan membaca 1000
2.
Bill Guides penemu Microsoft word.
Di era globalisasi seperti
sekarang tidak dapat dipungkiri kehadiran teknologi informasi dan komunikasi
sangat membantu dalam meringankan pekerjaan kita. Begitu juga dengan micr. Word yang merupakan bagian penting dari teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat banyak membantu dunia ini dari segi pendidikan, statistik, pekerjaan dll.
3.
Penemu Google.
Entah apa yang mendasari ----- menemukan
google,
apapun itu google adalah salah satu
penemuan yang begitu brilian karena sangat membantu kehidupan manusia dari segi
informasi dan juga pengetahuan, dengan google tidak ada lagi tembok–tembok besar yang dulu
sempat menjadi penghalang kita untuk memperoleh suatu informasi atau
pengetahuan, sekarang kita dapat mengetahui informasi atau Hot news dari Negara yang berbeda pada saat itu juga. Bahkan,
Begitu jeniusnya penemuan
ini sampai-sampai daerah yang terpencil
sekalipun dapat dijangkau oleh google.
Kemampuan Soft skill yang kedua
adalah Emotional and Spiritual Quotient (ESQ). ESQ merupakan penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi (Emotional Quotient) dan spiritual (Spiritual Quotient). Tokoh dari ESQ
adalah Ari Ginanjar yang berasal dari
Indonesia, dia lah yang mengembangkan konsep ESQ.
Contoh Emotional Quotient adalah kecerdasan emosi, tidak cepat stress,
tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dan bisa meredam emosi. Sedangkan, contoh Spiritual
Quotient adalah menganut agama dengan
sebaik-baiknya tetapi tidak fanatik dan menganggap semua agama baik.
Kemampuan Soft skill yang ketiga
adalah Communication
Intelligence Quotent (CIQ). CIQ juga dapat diartikan sebagai
CK atau kemampuan berkomunikasi. Seperti yang diungkapkan oleh John D
Rockefeller dalam buku How to win friends and influence people. John mengatakan bahwa “kemampuan berurusan dengan manusia
(berkomunikasi) berharga lebih mahal dari pada yang lainnya, yang berada di
bawah matahari ini.” Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi adalah
segala-galanya untuk orang yang hidupnya
ingin sukses di dunia
ini. Berikut ini akan saya sebutkan butir - butir dari CIQ yaitu kebagusan bahasa, keramahan, kesantunan, kemampuan beradaptasi,
kepemimpinan, dan kemampuan meyakinkan orang lain terhadap apa yang sedang kita
katakan.
Untuk menopang
tulisan saya di atas ikhwal pentingnya kemampuan berkomunikasi untuk kita
miliki, Di bawah ini akan saya paparkan beberapa ilustrasi tentang pentingnya Soft Skill
(CK) :
1.
Iklan lowongan pekerjaan untuk mahasiswa STBA :
a.
Good English profisiency
(advanced plus)
b.
Good performance in Communication
skill.
Jika dilihat Iklan diatas mensyaratkan dua hal, yang
pertama Hard skill dan yang kedua soft
skill. Berdasarkan iklan diatas, perusahaan itu tidak hanya mencari karyawan yang
pintar dalam hal berbahasa inggris. Tetapi, juga pintar dalam kemampuan
berkomunikasi. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam dunia kerja CB
saja tidak cukup untuk kita miliki, kita juga harus memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik sebagai modal awal kita untuk berkarir di dunia kerja.
2.
Survey NACE (National Ass. Of Colleges and Employee)
Hasil riset NACE terhadap 457
perusahaan tentang 20 karakteristik juara adalah sebagai berikut :
1.
kemampuan komunikasi.
2.
integritas dan tanggung jawab.
3.
kerja sama.
4.
Interpersonal.
5.
Etika. .......
20. Kewirausahaan.
Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan hampir
semua perusahaan di dunia ini lebih mengutamakan Cerdas Komunikasi sebagai modal
dasar atau bekal mereka untuk menuju kesuksesan atau menjadi juara dan dapat
dilihat kewirausahaan yang selama ini kita anggap sebagai karakteristik utama
seorang juara tenyata berada diurutan terakhir pada hasil survey tersebut.
Beberapa perusahaan menganggap orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik cenderung lebih mudah untuk beradaptasi dan bekerja sama dalam tim
sehingga hasil kerja mereka pun akan lebih memuaskan, jika dibandingkan dengan orang
yang memiliki karateristik kewirausahaan tetapi cenderung bersikap reflektif
atau pasif dalam hal berkomunikasi. Jadi, pada intinya jika seseorang memiliki
kemampuan berkomunikasi yang bagus otomatis orang itu juga pasti bagus dalam
karakteristik apapun yang berada di bawahnya seperti tanggung jawab, kerjasama
dll.
3.
Survey Carnegie Institute of
technology pada tahun 2004 tentang penyebab suksesnya 10000 jagoan.
Hasil riset Carnegie menyatakan :
85% (8500 orang) sukses karena kemampuan berkomunikasi
dan 15 % karena kemampuan teknis
dalam bekerja.
Jadi, berdasarkan
hasil survey diatas kemampuan berkomunikasi
yang baik menjadi penyebab
suksesnya banyak jagoan. Oleh karena itu, kembali saya sampaikan bahwa
kemampuan berkomunikasi yang baik adalah hal penting yang harus dimiliki oleh
seseorang untuk menjadi jagoan yang sukses.
4.
Riset Dr. Albert wiggan tentang penyebab 4000 pekerja
di PHK.
Hasil Riset menunjukkan 90% pekerja di PHK karena lemah dalam berkomunikasi dan 10% karena lemah
dalam hal kemampuan bekerja.
Berdasarkan hasil riset diatas dapat dilihat lemahnya kemampuan berkomunikasi
menjadi penyebab banyaknya para pekerja yang di PHK. Seperti yang telah saya
jelaskan sebelumnya beberapa perusahaan menganggap orang yang kemampuan berkomunikasinya
lemah cenderung reflektif dan bersikap pasif. Akibatnya, kerja sama antara pekerja dengan pekerja atau pekerja
dengan atasan pun tidak akan terjalin dengan baik sehingga akan memberikan
dampak buruk ke perusahaan itu. Sedangkan, jika pekerja itu lemah dalam hal
kemampuan bekerjanya, ia masih bisa dibimbing melalui kerja sama tim yang baik,
misalnya bertanya kepada teman yang lebih ahli atau atasan yang membimbing
karyawannya. Karena, baik antar pekerja
maupun atasan telah terjalin komunikasi yang baik.
5.
Iklan karakter dari DEPDIKBUD = Cerdas, Jujur, Pandai
berteman, Bertanggung jawab .
Jika lebih dicermati, iklan karakter ini juga
menyiratkan pentingnya soft skill untuk dimiliki oleh seseorang anak.
Dapat dilihat poin – poin yang ada pada iklan diatas seperti bertanggung jawab,
pandai berteman adalah salah satu contoh soft
skill. Dari iklan ini kita dapat
menarik kesimpulan bahwa soft skill harus kita miliki sejak dini bisa dimulai
dari hal kecil seperti bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri dan
kemampuan berkomunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang baik antar sesama
manusia.
Kesimpulan saya berdasarkan
beberapa bukti dan riset yang telah saya paparkan di atas adalah Cerdas komunikasi atau soft skill sangat penting untuk kita miliki sejak
dini. CK adalah modal dasar atau bekal yang penting untuk kita menghadapi dunia
kerja kelak. Selain itu, CK juga sangat diperlukan untuk orang yang hidupnya
ingin sukses di dunia ini. Walaupun Cerdas Bahasa atau kemahirannya dalam berbahasa
bagus tapi, jika tidak didukung dengan Soft skill yang baik maka tidak akan ada artinya. Jadi, baik Cerdas
Bahasa maupun Cerdas komunikasi haruslah berjalan seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar