Adventure Time - Marceline
 photo Leelou Blogs free social icons blogger blue_zps5bp2wbfc.png photo Leelou Blogs free social icons Instagram blue_zpsy04xtrhg.png photo Leelou Blogs free social icons Twitter blue_zpshnxwyndx.png photo Leelou Blogs free social icons Facebook blue_zpsvrnnm8an.png

Selasa, 29 Desember 2015

Sejuta surat cinta untukmu bunda


Secarik kertas ini mungkin tak berharga bunda jika dijual dan bahkan tak ada bedanya dengan kertas lusuh yang ada di pinggir jalan. Tetapi, dari sini ku harap kau akan tahu betapa besarnya cintaku kepadamu, Bunda.
Tulisanku mungkin tak akan seindah karya Chairil anwar ataupun pujangga besar lainnya karena, sungguh tak pandai aku merangkai kata dan tak pandai aku mengungkapkan semuanya Bunda, betapa bodohnya aku.
Bunda… bukan sebongkah berlian bukan pula lautan uang, hanya goresan-goresan kecil ini yang mampu ku berikan kepadamu, karena sungguh tak pantas menilaimu dengan materi yang fana, tak kekal tak seperti cintamu kepadaku.
Bunda… Kau orang yang telah memperkenalkanku hangatnya dunia melalui rengkuhan jiwa kuatmu dan kau juga orang yang tak henti-hentinya mengajarkanku akan cinta kasih yang tulus.
Dengan sabar dan senyum gemas kau besarkan aku penuh kasih dan cinta walau terkadang pukulan dari tangan kecil dan bahkan air kencing-lah balasannya.
kau  ajari aku berdiri walaupun aku kecil selalu terjatuh dan kembali kau ajari aku besar untuk terus berdiri di saat aku mulai berfikir untuk menyerah. Dengan tangan sucimu kau hapus air mataku ketika tidak ada seorang pun yang sanggup untuk melakukannya.
Kau beri jasmani dan rohaniku makanan dengan harapan aku tumbuh menjadi anak yang beragama, berbakti, sehat dan kuat.
Bunda… tak jarang ku sakiti lubuk hatimu ku katakan kau itu kuno saat kita berbeda pendapat tanpa menghiraukan perasaanmu yang sebenarnya sudah mulai rapuh. Selalu kau pendam rasa sakit itu di dalam hatimu ketika aku besar mulai melawan, aku yang pernah secara tak sengaja menyentakmu secara psikologis, maafkan aku bunda atas aku dan segala perbuatan kasarku.
Bunda…. kau memang tidak sekuat wonder woman, tidak sekaya ratu Elisabeth, tidak sepintar Judith Folgar dan akan berdarah jika terjatuh tapi, kau dan ucapanmu selalu berhasil meyakinkanku untuk terus berdiri dan menatap dunia. Kau lah satu-satunya yang menganggapku pintar bahkan ketika faktapun tidak mengatakan demikian. Saat semua orang berkata tidak mungkin, kau juga satu-satunya orang yang selalu percaya terhadap apa yang ku impikan. Tanpa pernah ku minta, kau bantu aku tuk menggapainya dan tak pernah kau inginkan tuk menjadi apapun ketika aku berhasil menjadi ratu. Tetapi, selalu kau jadikan aku tuan putri di kerajaanmu ketika kau Ratunya.
 Terimakasih Bunda untuk semuanya.
Bunda… aku selalu bertanya kepada diriku sendiri ketika tubuhmu renta nanti
Akankah mampu aku se-sabar, se-kasih dan se-tulus dirimu?
Dan akankah selalu ku sertakan dirimu dalam setiap doaku ketika kelak Allah memanggilmu? Sama persis seperti yang selalu kau lakukan untukku.
Bunda, satu hal …
thanks for every little thing that you had gave me I never ever couldn’t pay it. But if I could, I would give you the world.
 I can’t promise anything but, I’ll try my hardest to be the best daughter for you.
I probably can’t grow more and more as well as you in every aspect Mom. but, Affection loved that you’ve been spread to me will lead me to be a woman with a thousand loves as you want.
Mom, let me tell you that you’re perfect with all of your lacks and you had been Successed become a good mother.

Love you from my deepest heart, Dini Endah Dwi Utami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar